7 Kebiasaan yang Bisa Merusak Kesehatan Anda

7 Kebiasaan Yang Bisa Merusak Kesehatan Anda 

Oleh: dr. Danny Satriyo O.P.

Tahukah Anda, ada banyak kebiasaan yang sering Anda lakukan ternyata bisa merusak kesehatan Anda? Kebiasaan seperti apa?

Menjaga kesehatan wajib hukumnya. Dengan tubuh yang sehat, jiwa dan pikiran pun akan sehat, selaras, dan seimbang. Tubuh yang sehat juga membuat Anda dapat melakukan berbagai kegiatan tanpa hambatan. Ada banyak cara untuk menjaga kesehatan. Selain dengan mengatur asupan gizi harian dan rutin berolahraga.

Pola hidup sehat merupakan suatu kebutuhan yang tak bisa ditinggalkan oleh semua orang.Tak terkecuali, pola hidup sehat ini memang menjadi trend saat ini.Hal ini dikarenakan semakin banyaknya penyakit-penyakit baru yang bermunculan.Secara umum, semua orang telah memiliki penyakit masing-masing, walaupun orang itu belum mengetahuinya.

Merokoknutrisi yang tak seimbang (terlalu banyak kalori atau terlalu banyak konsumsi jenis makanan tertentu, dan kekurangan jenis makanan lainnya), serta kurangnya aktivitas fisik adalah tiga kebiasaan utama yang berisiko menyebabkan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian.

Anda juga harus menghentikan berbagai kebiasaan buruk yang diam-diam dapat merusak kesehatan.

Dilansir dari lamanVeryWellHealth, berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang tak Anda duga, yang sesegera mungkin harus Anda hentikan demi kesehatan tubuh Anda.

Mengenang masa lalu yang pahit.

Pertanyaan yang muncul, apakah masa lalu itu pantas dikenang atau tidak?Untuk menjawab pertanyaan ini tergantung persepsi masing-masing individu.

Tak ada hal baik yang didapat dari mengenang masa lalu yang pahit.Dampaknya terhadap kesehatan psikologis terbukti lewat sebuah studi yang dipublikasikan melalui “Behaviour Research and Therapy” baru-baru ini.Studi ini menemukan, bahwa jika Anda hanya fokus secara kompulsif pada kesusahan ketimbang mencari solusi, akan rentan mengalami gejala depresi. Semakin banyak orang berpikir tentang peristiwa yang membuat stres, maka semakin besar kemungkinan mereka mengalami depresi.

Daripada buang-buang waktu mengingat hal-hal pahit di masa lalu yang tak mungkin Anda ubah, lebih baik fokuslah pada hari ini dan masa depan. Nikmati hari-hari yang Anda jalani, cari solusi segala permasalahan akibat masa lalu, dan rencanakan masa depan yang lebih baik.

Mengeluh

Yang menjadi pertanyaan, mengapa kita sering mengeluh?Kita mengeluh karena kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan atau keinginan kita. Dan Anda perlu sadari bahwa hal ini akan terjadi hampir setiap hari dalam kehidupan, yaitu kenyataan yang terjadi seringkali tidak sesuai dengan yang kita inginkan.

Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan,bahkan bagi beberapa orang hal ini telah menjadi suatu kebiasaan. Kalau Anda termasuk orang yang suka mengeluh maka ketahuilah, bahwa kebiasaan mengeluh tidak akan membuat situasi yang Anda hadapi menjadi lebih baik, malah hanya akan menguras energi Anda dan menciptakan perasaan negatif yang tak memberdayakan diri Anda.

Sebuah studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam “Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology”menemukan hubungan antara perilaku percakapan yang berorientasi negatif dengan depresi. Disebutkan, bahwa anak-anak yang cenderung terus-terusan berkonflik dengan teman-teman sebayanya, lebih mungkin terdiagnosis depresi.

Studi lain pada tahun 2008 yang dipublikasikan dalam jurnal “Hormones and Behaviour”, menemukan bahwa berbicara dengan teman dalam konteks negatif dapat meningkatkan hormon stres, khususnya pada wanita. Berbicara dengan teman sebetulnya dapat mengurangi stres, tapi mengulang-ulang pembicaraan mengenai kesulitan yang tengah Anda hadapi, akan meningkatkan emosi negatif dan membuat diri Anda terjebak pada suasana hati yang buruk.

Jadi,sebenarnya cara mengatasinya mudah, kita hanya perlu belajar bersyukur dalam segala keadaan yang kita hadapi.Percayalah, bahwa di balik semua hal yang kita sering keluhkan, pasti ada hal yang dapat kita syukuri.Para ahli psikologi mengatakan, “Sikap bersyukur adalah emosi yang tersehat.” Seorang pakar stress bernama Hans Seyle juga berkata, “Sikap bersyukur menghasilkan energi emosional lebih daripada sikap yang lain dalam hidup ini.” Yang menarik, adalah Anda selalu dapat memilih dalam setiap kejadian yang dihadapi; apakah Anda akan mengeluh atau bersyukur?

Mengkritik diri sendiri.

Apakah Anda selalu menyalahkan diri saat melakukan kesalahan?Anda selalu membuat daftar hal-hal yang seharusnya bisa Anda lakukan lebih baik?Selalu fokus terhadap kekurangan ketika bercermin?Mengkritik diri sendiri terlalu keras secara tidak Anda sadari bisa merusak kesehatan, khususnya mental.

Sebuah studi tahun 2014 yang terbit dalam jurnal “Personality and Individual Differences” menemukan, bahwa kritik diri yang terlalu keras dapat meningkatkan gejala depresi. Ubahlah segera cara berpikir Anda. Meski kebiasaan ini sulit dihentikan, tetapi dengan tekad kuat, Anda dapat pelan-pelan belajar untuk menghargai diri dan lebih positif.Ingat, tak ada manusia yang sempurna.

Mengkritik diri sendiri bisa menjadi bermanfaat untuk menjadikan diri kita sebagai manusia yang lebih baik.Mulailah temukan kesalahan dan kekurangan diri sendiri, jadikan sebagai bahan introspeksi diri.Kekurangan diri sendiri bila tidak berusaha untuk dicarikan solusinya maka hanya menjadikan suatu beban pikiran dan menjadikan kita “minder” untuk bersosialisasi.

Begadang

Tidur larut malam dan baru tidur pada pagi hari dapat meningkatkan peluang bagi penurunan kesehatan fisik maupun mental secara signifikan. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda tempuh untuk memperbaiki kualitas tidur:

  • Tetap jaga vitalitas tubuh dengan menjaga pola makan secara teratur, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, konsumsi multivitamin, berolahraga ringan setidaknya 30 menit tiap sesi sebanyak 2-3 kali dalam seminggu.
  • Sepulang kerja, apalagi jika Anda pulang larut malam, sebaiknya langsung beristirahat. Hindari menonton TV atau memakai alat elektronik lain yang dapat mengganggu kualitas tidur Anda. Atur suhu ruangan yang nyaman, dan lebih baik tidur dalam gelap.
  • Sempatkan waktu untuk tidur siang selama 25-30 menit, terutama Anda yang kurang tidur pada malam hari dan terlalu capek pada siang hari. Jika tidur siang dilakukan lebih dari 30 menit, maka Anda dapat masuk ke dalam fase “tidur dalam” yang bisa membuat Anda merasa lebih capek saat terbangun.
  • Hindari mengonsumsi minuman yang mengandung kafein (kopi).

Jika langkah-langkah di atas sudah dilakukan,tetapi Anda masih kesulitan untuk mendapatkan tidur berkualitas, lebih baik berkonsultasi kepada dokter.

Makan berlebihan.

Makan hingga kenyang mungkin hal yang normal. Namun, ini akan menjadi masalah ketika makan berlebihan menjadi suatu kebiasaan dan menyebabkan masalah kesehatan. Makan berlebihan dapat mengakibatkan kelebihan berat badan. Kondisi tersebut rentan meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan seperti:

  • Diabetes tipe 2
  • Tekanan darah tinggi
  • Penyakit jantung dan stroke
  • Osteoartritis
  • Sleep apnea
  • Kanker
  • Penyakit ginjal

Ada berbagai penyebab seseorang makan secara berlebihan.Ada yang karena sedang menjalani diet ketat, lalu perlahan tak tahan dengan aturan ketatnya.Ada juga yang merupakan kebiasaan yang dilakukan sejak kecil.

Cara mengatasi:
  • Berhenti sejenak. Ketika Anda merasa ingin makan, coba berhenti sejenak dan tanyakan pada diri Anda, “Apakah saya benar-benar lapar?” Pasalnya, kadang orang terlalu fokus dengan jenis makanan yang ingin mereka makan, hingga mengaburkan kenyataan bahwa mereka sebenarnya tidak lapar.
  • Hentikan diet yang terlalu ketat. Makanlah berbagai jenis makanan yang Anda inginkan dalam jumlah sedikit secara berkala.
  • Cari bantuan medis. Jika Anda merasa ada yang salah dengan kebiasaan makan Anda dan Anda selalu gagal mengatasinya, lebih baik cari bantuan kesehatan. Jangan biarkan masalah makan berlebihan membuat Anda jatuh pada kondisi kegemukan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya.
Menunda makan.

Jangan pernah berpikir bahwa menunda waktu makan akan menurunkan berat badan. Itu tidak dibenarkan. Menunda waktu makan, malah akan meningkatkan nafsu makan di waktu setelahnya. Bisa jadi porsi Anda akan lebih banyak dari biasanya. Menunda waktu makan akanmelambatkan metabolisme tubuh sehingga tubuh akan terasa lemas. Selain itu, menunda makan akan menyebabkan asam lambung naik. Buruknya, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes, dikarenakan akan meningkatkan nafsu makan seseorang sehingga porsi makan jadi berlebihan.Sebaiknya, Anda luangkan waktu Anda sejenak untuk makan, supaya tetap fokus dan semangat beraktivitas.

Menunda waktu makan bisa di hindari dengan:
  • Mengubah pola makan. Beberapa anggapan yang kurang tepat seperti, kalau sudah minum kopi sebelum sarapan terkadang sudah kenyang, kalau sarapan terlalu pagi itu terasa mual.Polaatau kebiasaan seperti ini yang harus diubah.
  • Membiasakan waktu makan yang teratur.Dianjurkan sehari makan 3 kali. Dengan waktu makan 3 kali sehari dan waktu yang teratur, akan memberikan manfaat bagi sistem metabolisme tubuh menjadi lebih optimal kerjanya (makan-penyerapan makanan-pengosongan lambung-makan kembali).
  • Membuat jadwal menu dan waktu disesuaikan dengan aktivitas. Hal ini bertujuan menjadi pengingat dan komitmen untuk tidak menunda waktu makan, variasi menu disesuaikan kebutuhan agar tidak cenderung monoton dan bisa membangkitkan selera makan.
Terlalu banyak menonton TV atau main laptop dan ponsel.

Meski bisa dibilang sebagai kegiatan bersantai, terlalu sering menonton TV atau main laptop menyimpan begitu banyak pengaruh negatif bagi kesehatan tubuh.Kelamaan menonton televisi atau menggunakan gadget telah dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, diabetes, dan emboli paru.Selain itu, terlalu lama menonton TV dan main gadget tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik dapat menurunkan kemampuan kognitif otak. Hal ini  terbukti, seperti dilansir dari VeryWell.com bahwa sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan di JAMA Psychiatry, mengadakan tes kognitif, bahwa orang yang rata-rata menonton TV lebih dari 3 jam per hari selama 25 tahun tampil buruk dalam tes tersebut dibandingkan dengan orang yang tidak banyak menonton TV.

Dampak buruk memberikan gadget pada anak:
  • Anak bisa terpapar pengaruh buruk dari internet, juga rentan menjadi korban dari predator yang berkeliaran di internet, atau bullying di dunia digital.
  • Mempengaruhi perkembangan otak anak.
  • Membuat anak menjadi malas bergerak, sehingga sistem motoriknyalamban untuk berkembang.
  • Mempengaruhi perkembangan kesehatan mental dan sosialnya. Anak yang kecanduan internet dan gadgettidak bisa bersosialisasi dengan baik, sehingga dia tidak memiliki teman bermain.
  • Membuat anak ketergantungan terhadap gadget, sehingga dia tidak bisa mandiri dalam menyelesaikan masalah.
  • Anak menjadi lamban dalam berpikir.

Penelitian telah banyak menemukan, bahwa banyak orang yang “terisolasi” akibat berkutat dengan media sosial.Isolasi sosial tersebut buruk bagi kesehatan mental dan fisik. Orang hanya akan menghabiskan sebagian besar waktu dengan mengamati media sosial, tanpa melakukan aktivitas yang membuat badan bergerak. Terlebih lagi, penelitian juga menunjukkan bahwa terlalu lama mengamati media sosial dapat menimbulkan rasa iri pada teman dan menurunkan mood sehingga meningkatkan risiko terjadinya depresi.

Nah, apakah Anda mengalami satu atau beberapa kebiasaan di atas?Jika Anda ingin sehat, lebih baik hentikan kebiasaan-kebiasaan di atas, karena diketahui dapat merusak kesehatan. Selain itu, hindari juga kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol, dan gaya hidup sederhana.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.