سُبْحَانَ اللهِ , اَلْحَمْدُ لِلهِ , اَللهُ أَكْبَرُ “Maha Suci Allah, Segala puji hanya milik Allah, Allah Mahabesar.” Bacaan tasbih, tahmid dan takbir tersebut bisa…

Adakah Badal Umrah Seperti Badal Haji?
Adakah Badal Umrah Seperti Badal Haji?
Oleh: Ust. Ahmad Sabiq L.c.
Soal:
Assalamu’alaikum. Ustadz, adakah badal umrah seperti halnya badal haji? Dan sebaiknya ibadah apa yang dilaksanakan pada saat kita berada di Makkah, setelah umrah wajib atau yang pertama kali dilakukan? Syukran. (Umi Rafif, +62813493xxxxx)
Jawab:
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. Para ulama yang mensyariatkan badal umrah itu karena mereka menganalogikan perkara itu dengan badal haji. Karenanya, maka berlaku pula hukum yang berlaku pada badal haji. Yaitu, yang membadalkan harus sudah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- سَمِعَ رَجُلاً يَقُولُ لَبَّيْكَ عَنْ شُبْرُمَةَ. قَالَ « مَنْ شُبْرُمَةَ ». قَالَ أَخٌ لِى أَوْ قَرِيبٌ لِى. قَالَ « حَجَجْتَ عَنْ نَفْسِكَ ». قَالَ لاَ. قَالَ « حُجَّ عَنْ نَفْسِكَ ثُمَّ حُجَّ عَنْ شُبْرُمَةَ ».
Dari Ibnu Abbas d\, bahwa Nabi ﷺ mendengar seseorang berkata, “Labbaika ‘an Syubrumah (Aku memenuhi panggilan-Mu, atas nama Syubrumah).” Maka beliau ﷺ bersabda, “Siapakah Syubrumah itu?” Lelaki itu menjawab, “Dia saudaraku –atau kerabatku-.” Nabi ﷺ lantas bertanya, “Apakah engkau sudah menunaikan haji untuk dirimu sendiri?” Ia menjawab, “Belum.” Nabi ﷺ lalu mengatakan, “Berhajilah untuk dirimu sendiri, lalu hajikanlah untuk Syubrumah.” (Shahih, HR. Abu Dawud: 1813, dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ no. 3128)
Adapun amal yang paling baik setelah melaksanakan umrah, saat masih berada di kota Makkah, adalah amal perbuatan yang memiliki nilai khusus jika dilaksanakan di sana dan amal perbuatan yang tidak bisa dilaksanakan kecuali di tempat tersebut. Amal tersebut adalah shalat, thawaf dan memperbanyak berdoa.
Rasulullah ﷺ bersabda:
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100. 000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh al-Albani mengatakan, bahwa hadits ini shahih. Shahih at-Targhib wa at-Tarhib no. 1173)
Wallahu a’lam.