Bagaimana Cara Kita Menetapkan Nama-Nama Allah?

Assalamu’alaikum, Adik-adik yang shalih dan shalihah…. Gimana kabar kalian semua? Semoga Allah senantiasa menjaga kita dan seluruh kaum muslimin di manapun berada. Melindungi kita dari segala hal yang membahayakan dunia dan agama kita. Amin….

Sobat TARJIM yang kakak sayangi karena Allah, setelah kita mengetahui dan mempelajari nama-nama Allah atau yang sering disebut dengan asma’ul husna, kita akan sedikit membahas tentang bagaimana cara para ulama menetapkan nama-nama bagi Allah ﷻ.

Nama-nama Allah itu bersifat tauqifiyah. Maksudnya, seluruh nama Allah itu harus berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah. Jika tidak ada dalam al-Qur’an atau as-Sunnah maka kita tidak boleh menetapkan sebuah nama untuk Allah. Karena akal kita tidak mungkin dapat mengetahui nama-nama tersebut pantas tanpa adanya wahyu dari Allah (al-Qur’an dan as-Sunnah). Oleh karena itu, kita harus menetapkan nama-nama yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan dan meniadakan nama-nama yang tidak ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tanpa mengingkari dan menyelewengkan maknanya.

Adik-adik, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam mengimani nama-nama Allah ﷻ. Di antaranya, akan kakak sebutkan berikut ini:

  1. Beriman dengan nama tersebut.

Kita harus menetapkan nama yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan untuk Allah. Kita harus menyakini bahwa itu adalah nama Allah. Kita tidak boleh mengingkari nama-nama Allah walaupun hanya satu nama saja. Misalnya, Allah menetapkan nama al-Bashiir bagi-Nya. Maka kita harus mengimaninya, kita harus menyakini bahwa al-Bashiir adalah salah satu nama Allah, yang artinya Mahamelihat. Melihatnya Allah sesuai dengan keagungan-Nya. Melihatnya Allah berbeda dengan melihatnya makhluk. Barangsiapa yang mengingkarinya atau menganggap sama melihatnya Allah dan melihatnya makhluk maka ia telah sesat dan salah.

  1. Beriman dengan arti yang ditunjukkan oleh nama tersebut dan tidak menyelewengkannya.

Tatkala kita beriman dengan nama-nama Allah maka kita harus mengimani makna yang terkandung di dalam nama tersebut. Yuk, kita cermati misal berikut!

Allah memiliki nama ar-Rahiim, artinya Yang Maha Penyayang. Nama tersebut menunjukkan bahwa Allah mempunyai sifat rahmah (kasih sayang), yang menyayangi seluruh makhluk-Nya.

Allah memiliki nama al-Qadiir, Yang Mahakuasa. Dari nama itu, Allah memiliki sifat qudrah (berkuasa atas segala sesuatu). Semua makhluk berada dalam kuasa-Nya. Semuanya tunduk dan patuh kepada kehendak-Nya. Tak ada satu pun makhluk yang bisa melawan ketentuan dan kehendak-Nya.

Untuk orang tua dan pendidik:

  1. Berilah penjelasan kepada anak-anak bahwa semua nama yang ditetapkan untuk Allah itu harus berdasarkan wahyu dari-Nya.
  2. Salah satu akidah Ahlussunnah adalah mengimani nama yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan bagi-Nya, tanpa menyelewengkan maknanya.
  3. Anda bisa memberi contoh kepada mereka beberapa kelompok yang menyimpang dalam masalah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.