سُبْحَانَ اللهِ , اَلْحَمْدُ لِلهِ , اَللهُ أَكْبَرُ “Maha Suci Allah, Segala puji hanya milik Allah, Allah Mahabesar.” Bacaan tasbih, tahmid dan takbir tersebut bisa…
Fiqih Qiyamul Lail (Shalat Malam)
Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah yang telah melimpahkan berbagai kenikmatan dan karunia-Nya kepada kita. Hanya dengan karunia dan nikmat-Nya kakak bisa hadir di pangkuan kalian di manapun berada. Semoga perjumpaan kita mendapat berkah dari Allah.
Sobat TARJIM yang kakak sayangi karena Allah, di antara macam-macam shalat sunnah adalah shalat malam. Shalat malam adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari antara waktu Isya’ dan Shubuh. Shalat ini dikerjakan setelah seseorang bangun dari tidurnya. Baik bangun ketika di awal, tengah atau akhir malam, yang penting ia sudah mengerjakan shalat Isya’. Para ulama sering menyebut shalat malam ini dengan shalat tahajjud.
Keutamaan shalat malam:
Shalat malam mempunyai banyak keutamaan dan pahala yang melimpah. Shalat malam merupakan syiar orang-orang yang shalih dan ciri khas orang yang bertakwa kepada Allah. Nah, di antara keutamaannya:
- Shalat malam adalah sebaik-baik shalat setelah shalat wajib. Jadi, shalat sunnah yang paling baik dan utama adalah shalat malam.
- Orang yang menjaga shalat malamnya akan dimasukkan ke dalam sebuah kamar di surga. Kamar tersebut khusus disediakan untuk orang-orang yang khusus, di antaranya adalah orang yang rajin shalat malam.
Waktu yang paling utama
Shalat malam waktunya sangat luas. Setelah seseorang selesai shalat Isya’ hingga waktu shalat Shubuh. Seseorang boleh mengerjakan shalat malam di awal malam, di tengah atau akhir malam. Rasulullah pernah mengerjakannya pada tiga waktu tersebut.
Adapun waktu yang paling utama adalah sepertiga malam terakhir. Karena pada waktu itu Allah turun ke langit dunia. Barangsiapa yang berdoa kepada-Nya (saat itu) maka Allah akan kabulkan. Barangsiapa yang meminta ampunan maka Allah akan ampuni. Nah, keutamaan ini tidak akan didapat jika seseorang mengerjakan shalat malam pada awal atau tengah malam.
Oleh karena itu, kita sangat dianjurkan untuk tidur siang dan tidur di awal malam agar mudah bangun di akhir malam. Rasulullah sangat membenci orang-orang yang suka begadang hingga larut malam hanya untuk ngobrol atau perbuatan sia-sia lainnya. Sehingga luput darinya shalat malam dan shalat Shubuh dengan berjamaah.
Berapa jumlah rakaatnya?
Rasulullah shalat malam tidak lebih dari 11 rakaat. Sebagian riwayat menjelaskan bahwa beliau shalat malam sebanyak 13 rakaat, dengan perincian 2 rakaat sebagai pembukaan, kemudian beliau shalat lagi sebanyak 11 rakaat.
Para ulama mengambil hukum, bahwa shalat malam itu yang lebih baik sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah. Namun bagi yang mau menambah hingga lebih dari 11 atau 13 rakaat maka tidak mengapa. Kurang dari 11 rakaat juga boleh. Intinya, tidak ada batasan harus berapa rakaat. Berbeda dengan shalat 5 waktu yang sudah paten jumlah rakaatnya. Allahu a’lam.
Untuk orang tua dan pendidik:
- Jelaskan kepada anak-anak bahwa di antara ciri khas orang yang bertakwa adalah senantiasa mengerjakan shalat malam.
- Jelaskan kepada mereka akan keutamaan bangun pada sepertiga malam terakhir.