سُبْحَانَ اللهِ , اَلْحَمْدُ لِلهِ , اَللهُ أَكْبَرُ “Maha Suci Allah, Segala puji hanya milik Allah, Allah Mahabesar.” Bacaan tasbih, tahmid dan takbir tersebut bisa…
Gagal Mengikat Calon Konsumen
Gagal Mengikat Calon Konsumen?
Oleh: Bayu S.E.
Segala puji dengan penuh kecintaan hanya kepada Allah semata, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga beliau, semua sahabat, dan para pengikut beliau hingga hari kiamat kelak.
Pembaca yang budiman, berbisnis pada era sekarang membutuhkan energi dan pikiran yang lebih, karena persaingan yang cukup ketat dan bersifat kompetitif. Semakin banyak dan bermunculan para pebisnis muda nanenergik,menggeluti dunia bisnis dengan semangat kreatif dan inovatif yang tinggi.Berbagai media digunakan untuk mempromosikan produk mereka dan menjalin komunikasi dengan calon konsumen.Oleh karenanya, dibutuhkan fokus dan perhatian lebih.Adapun apabila tidak mau melakukan inovasi dan mencoba berbagai terobosan, bisa jadi kita malah akantergerus oleh persaingan pasar yang ada.
Sudah jelas, pebisnis mempunyai tujuan utama, yaitu mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya. Berbagai carapun bisa ditempuh untuk mendapatkannya. Namun, sebelum itu para pebisnis perlu melihat dari satu sisi dalam persaingan bisnis di pasar, dimana calon konsumen yang memiliki berbagai alternatif pilihan, goyah bahkan tidak memilih produknya.Nah, bagaimana hal itu bisa terjadi? Apasaja sebabnya? Bagaimana pula cara mengantisipasinya?
Namun sebelum membahas tentang berbagai sebab teknis yang terjadi di lapangan, kita sebagai para pelaku bisnis harus sadar sepenuhnya tentang prinsip pokok dalam mencari pelanggan.
Satu prinsip pokok yang kami maksud perlu dipahami bagi pebisnis, bahwa rezeki adalah pemberian dari Allahﷻ. Ketika calon konsumen itu sudah menjadi sebab datangnya rezeki, maka bagaimanapun kondisinya akan tetap memilih produknya. Begitu juga sebaliknya, ketika calon konsumen bukanlah menjadi sebab datangnya rezeki, maka sedekat apapun tidak akan memilih produknya. Inilah prinsip yang harus dipegang agar tetap dalam koridor syariah ketika berbisnis.Namunperlu digarisbawahi, tidaklah Allah memberikan rezeki kecuali sebelumnya manusia harus mengadakan usaha dalam mencarinya.Oleh karenanya, perlu mengetahui beberapa sebab kenapa calon konsumen goyah atau tidak memilih produknya dalam lingkup yang sedang dibahas.
Kenali sebab konsumen goyah dengan produk kita
Beberapa hal yang bisa menggoyahkan konsumen dalam keputusan memilih dan membeli produk:
Pemilihan segmen dan media promo kurang tepat.
Promosi atau iklan merupakan sarana mengenalkan produk kepada pasar.Media promosi pun cukup banyak sesuai dengan karakter dan segmen pasar yang ada.Sehingga ketepatan dalam memilih dan menetapkan segmen serta memasarkan produk adalah suatu hal kelaziman. Sebab hal itu akan berpengaruh terhadap pemahaman calon konsumen terhadap produk yang dijual. Pemilihan media promosi pun akan membentuk image calon konsumen terhadap produk. Sebagai contoh, sebuah produk yang menyasarsegmen pelajar sekolah remaja, maka perlu dipilih media yang banyak mereka mendapatkan informasi darinya, semisal via medsos, melalui even, atau melalui media lainnya.
Informasi produk kurang akurat dan lengkap.
Hal yang sangat dibutuhkan oleh calon konsumen adalah informasi lengkap mengenai produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Tugas seorang marketer adalah menyediakan informasi yang lengkap dan solutif untuk memenuhi kebutuhan calon konsumen. Kurangnya informasi, maka akan berakibat pada tidak diperhitugkannya sebuah produk oleh calon konsumen. Bagaimana tidak, seorang calon konsumen tentunya sangat berharap sumber daya yang dia keluarkan untuk mendapatkan solusi, dan itu tidak dapat termaksimalkan dengan baik.
Tim sales kurang merrespon.
Produk bagus, solutif, informasi lengkap, namun, tim penjualan kurang pekadalam menanggapi pertanyaan calon konsumen maka juga dapat membuat calon konsumen kurang bersimpati terhadap sikap atau attitude tim penjualan. Bukan hal yang tidak mungkin bila setelah itu calon kosnumen beralih ke produk kompetitoryang lain.
Merasa nyaman dengan kepemimpinan pasar.
Menjadi pemimpin pasar pada titik tertentu akan menjadi titik balik produk menjadi turun penjualannya apabila tidak disikapi dengan sikap yang tepat. Terlena akan status pemimpin pasar akan menjadi bumerang bagi sebuah perusahaan. Betapa tidak, terlena menjadi pemimpin pasar akan menimbulkan rasa “aman”, nyaman” dan merasa tidak dapat tertandingi yang pada akhirnya akan merasa terlalu percaya diri terhadap produknya, tidak mau melakukan pengembangan produk, tidak melakukan penetrasi pasar atau perluasan pasar, padahal di satu sisi, yakinlah pesaing akan terus berusaha bagaimana menggerus sedikit demi sedikit pangsa pasar sang pemimpin pasar.
Pengembangan Produk.
Sebagaimana konsep siklus hidup produk, pada titik tertentu,produk akan mengalami titik kejenuhan pasar, yang artinya, produk akan mengalami penurunan penjualan dikarenakan produk sudah mulai ditinggalkan konsumen, solusinya adalah melakukan riset dan observasi pasar tentang kebutuhan pasar, kemudian melakukan pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan pasar yang bisa dipenuhi.
Pembaca yang budiman, demikianlahsedikit dari banyak hal yang bisa mempengaruhi kegagalan usaha dari sebuahtim penjualan dalam mengikat konsumen. Semoga pemaparan singkat di atas dapat memberikan manfaat. Barakallahufikum.