سُبْحَانَ اللهِ , اَلْحَمْدُ لِلهِ , اَللهُ أَكْبَرُ “Maha Suci Allah, Segala puji hanya milik Allah, Allah Mahabesar.” Bacaan tasbih, tahmid dan takbir tersebut bisa…
Kaum Terlaknat Dalam al-Qur’an dan as-Sunnah
Abu Ammar al-Ghoyami
Betapa celakanya kehidupan kaum yang dilaknat Allah w\. Yaitu kaum yang tidak dirahmati oleh-Nya. Padahal seluruh makhluk ini butuh terhadap rahmat-Nya. Sehingga mengenali sifat dan karakter kaum yang dilaknat begitu penting agar kita tidak termasuk golongan mereka.
Di dalam tulisan ini akan disebutkan sebagian dari kaum yang dilaknat tersebut di dalam al-Qur’an dan as-Sunnah, semoga menjadi pelajaran baik bagi kita semua.
SEBAGIAN KAUM YANG DILAKNAT DI DALAM AL-QUR’AN:
- Kaum Yahudi dan Nasrani.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (QS. al-Fatihah: 7)
Disebutkan di dalam Tafsir Ibnu Katsir; “Bukan jalan mereka yang dimurkai; dan mereka itu ialah orang-orang yang rusak keinginannya, mereka mengetahui yang benar namun meninggalkannya, dan bukan jalan mereka yang sesat; dan mereka ialah orang-orang yang tidak punya ilmu sehingga mereka terkatung-katung di dalam kesesatan dan tidak mendapat petunjuk menuju kebenaran. Dan kalimat tersebut ditegaskan dengan ‘dan bukan pula’ agar memberi petunjuk bahwa memang ada dua jalan yang rusak, keduanya yaitu jalan kaum Yahudi dan jalan kaum Nasrani.” (Tafsir Ibnu Katsir 1/140)
Ada beberapa dalil yang menunjukkan bahwa Yahudi dan Nasrani termasuk kaum yang dilaknat Allah, dan sebagiannya akan disebutkan berikutnya.
- Orang yang memilih dan memeluk agama selain Islam.
Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan Dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang kafir sesudah mereka beriman, serta mereka telah mengakui bahwa Rasul itu (Muhammad) benar-benar Rasul, dan keterangan-keterangan pun telah datang kepada mereka? Allah tidak menunjuki orang-orang yang zalim. Mereka itu, balasannya Ialah: bahwa laknat Allah ditimpakan kepada mereka, (demikian pula) laknat para Malaikat dan manusia seluruhnya. (QS. Ali ‘Imran: 85-87)
- Kaum yang menghalangi manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kafir terhadap hari akhirat.
Dan penghuni-penghuni surga berseru kepada penghuni-penghuni neraka (dengan mengatakan): “Sesungguhnya kami dengan sebenarnya telah memperoleh apa yang Rabb Kami janjikan kepada kami. Maka apakah kamu telah memperoleh dengan sebenarnya apa (adzab) yang Rabb kamu janjikan (kepadamu)?” Mereka (penduduk neraka) menjawab: “Betul.” Kemudian satu penyeru (Malaikat) mengumumkan di antara kedua golongan itu: “Kutukan Allah ditimpakan kepada orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan akhirat.” (QS. al-A’raf: 44-45)
Ayat yang semakna juga disebutkan di dalam surat Hud ayat 18-19. Silakan ditadaburi.
- Kaum yang memutus tali silaturrahim dan berbuat kerusakan di bumi dengan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka Itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka serta dibutakan-Nya penglihatan mereka. (QS. Muhammad: 22-23)
- Kaum yang zalim sehingga menjadi kafir dengan kezalimannya.
Sebagaimana yang telah disebutkan di dalam beberapa ayat di atas dan sebagaimana di dalam ayat berikut:
(Yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah laknat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk. (QS. Ghafir [al-Mu’min]: 52)
- Kaum yang durhaka dan melampaui batas serta tidak saling mengingkari kedurhakaan yang ada di antara mereka.
Telah dilaknati orang-orang kafir dari bani Isra’il dengan lisan Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan Munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat. (QS. al-Ma’idah: 78-79)
- Kaum yang menyakiti Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi was salam dengan durhaka kepada keduanya.
Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. (QS. al-Ahzab: 57)
SEBAGIAN KAUM YANG DILAKNAT DI DALAM AS-SUNNAH:
- Kaum yang melakukan salah satu di antara 7 perbuatan yang disebutkan di dalam hadits Ibnu Abbas Radhiallahu ‘anhuma berikut:
Nabi Shallallahu ‘alaihi was salam bersabda,
“1.) Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat orang yang mengubah tanda batas tanah, 2.) Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah, 3.) Allah melaknat orang yang melaknat kedua orang tuanya, 4.) Allah melaknat orang yang mengada-adakan perwalian selain kepada wali-Nya, 5.) Allah melaknat orang yang buta dari jalan, 6.) Allah melaknat orang yang menyetubuhi binatang, 7.) Allah melaknat kaum yang melakukan perbuatan kaum Luth (homoseksual) (beliau menyebutkannya tiga kali).” (HR. Ahmad 1/ 317/ 2915 dan dihasankan oleh Syu’aib al-Arnauth)
Berkata Abu Ishaq al-Harbi (Gharibul Hadits 2/483), “’Orang yang buta dari jalan,’ ialah orang yang dibutakan atasnya jalan dan tidak didiberhentikan di atasnya.”
- Kaum yang menjadikan kuburan sebagai masjid.
Dari Aisyah Radhiallahu ‘anha, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi was salam tatkala beliau sakit yang membawa wafatnya, bersabda:
لَعَنَ اللهُ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسْجِدًا قَالَتْ وَلَوْلاَ ذَلِكَ لأَبْرَزُوا قَبْرَهُ غَيْرَ أَنِّي أَخْشَى أَنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا.
“Allah melaknat Yahudi dan Nasrani, mereka menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai masjid!” Aisyah berkata, “Jika bukan sebab itu, niscaya mereka (para sahabat) akan menampakkan kubur beliau Shallallahu ‘alaihi was salam, namun saya khawatir jika dijadikan masjid.” (HR. al-Bukhari: 1330, Muslim: 1212)
- Pencuri yang sampai dipotong tangannya.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:
لَعَنَ اللهُ السَّارِقَ يَسْرِقُ الْبَيْضَةَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ وَيَسْرِقُ الْحَبْلَ فَتُقْطَعُ يَدُهُ.
“Allah melaknat pencuri yang mencuri sebutir telur lalu dipotong tangannya, dan mencuri seutas tali lalu dipotong tangannya.”
Al-A’masy (perawi hadits) berkata, “Adalah mereka (para sahabat) memandang, bahwa itu ialah sebutir telur berupa besi, sedangkan seutas tali mereka memandangnya ialah seutas tali juga dari besi, yang keduanya sebanding dengan uang beberapa dirham.” (HR. al-Bukhari: 6783, Muslim: 4503)
- Kaum yang menjadikan sesuatu bernyawa sebagai sasaran senjata.
Dari Sa’id bin Jubair Rahimahullah berkata,
مَرَّ ابْنُ عُمَرَ بِفِتْيَانٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَدْ نَصَبُوا طَيْرًا وَهُمْ يَرْمُونَهُ وَقَدْ جَعَلُوا لِصَاحِبِ الطَّيْرِ كُلَّ خَاطِئَةٍ مِنْ نَبْلِهِمْ فَلَمَّا رَأَوُا ابْنَ عُمَرَ تَفَرَّقُوا فَقَالَ ابْنُ عُمَرَ مَنْ فَعَلَ هَذَا لَعَنَ اللهُ مَنْ فَعَلَ هَذَا إِنَّ رَسُولَ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- لَعَنَ مَنِ اتَّخَذَ شَيْئًا فِيهِ الرُّوحُ غَرَضًا.
“Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhuma melewati beberapa pemuda Quraisy yang telah meletakkan seekor burung sebagai sasaran yang mereka panah dan menjadikan anak panah mereka sebagai taruhan jika meleset dari sasaran yang diberikan kepada pemilik burung tersebut. Tatkala mereka melihat Ibnu Umar, mereka pun berpecah belah. Ibnu Umar berkata, ‘Siapa yang melakukan ini?! Allah telah melaknat orang yang melakukan hal ini. Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was salam melaknat orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa sebagai sasaran.’” (HR. Muslim: 5174)
- Kaum yang melakukan salah satu di antara 4 perkara berikut:
Abu Thufail Amir bin Watsilah berkata:
كُنْتُ عِنْدَ عَلِىِّ بْنِ أَبِى طَالِبٍ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ مَا كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يُسِرُّ إِلَيْكَ قَالَ فَغَضِبَ وَقَالَ مَا كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- يُسِرُّ إِلَىَّ شَيْئًا يَكْتُمُهُ النَّاسَ غَيْرَ أَنَّهُ قَدْ حَدَّثَنِى بِكَلِمَاتٍ أَرْبَعٍ. قَالَ فَقَالَ مَا هُنَّ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ قَالَ قَالَ « لَعَنَ اللَّهُ مَنْ لَعَنَ وَالِدَهُ وَلَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ وَلَعَنَ اللَّهُ مَنْ آوَى مُحْدِثًا وَلَعَنَ اللَّهُ مَنْ غَيَّرَ مَنَارَ الأَرْضِ ».
“Aku pernah ada di sisi Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu, lalu datanglah seseorang kepadanya seraya bertanya, ‘Sesuatu apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was salam rahasiakan untukmu?’” Abu Thufail berkata, “Maka Ali pun marah. Lalu berkata, ‘Tiada sesuatu pun yang Nabi rahasiakan kepadaku dan beliau sembunyikan dari manusia. Hanya saja beliau Shallallahu ‘alaihi was salam telah menyebutkan kepadaku empat kalimat.’” Abu Thfail berkata, “Lalu orang itu bertanya, ‘Apa empat kalimat itu, Wahai Amirul Mukminin?’ Beliau Radhiallahu ‘anhu berkata, ‘Beliau Shallallahu ‘alaihi was salam bersabda, ‘1.) Allah melaknat orang yang melaknat orang tuanya, 2.) Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah, 3.) Allah melaknat orang yang melindungi ahli bid’ah (orang yang mengada-adakan perkara baru dalam agama), 4.) Allah melaknat orang yang mengubah batas-batas tanah.’” (HR. Muslim: 5239)
- Pecandu miras dan narkoba berserta siapa pun yang tersangkut dengannya.
Ibnu Umar Radhiallahu ‘anhuma berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was salam bersabda:
لَعَنَ اللهُ الْخَمْرَ وَشَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَةَ إِلَيْهِ.
“Allah melaknat khamer (miras dan narkoba), peminumnya, penuangnya (pemberi minumnya), penjualnya, pembelinya, pembuatnya (produsennya), yang minta dibuatkan, pembawanya (pengantar atau kurirnya), dan yang minta dibawakan untuknya.” (HR. Abu Dawud: 3676)
Demikian, semoga bermanfaat. Amin